Jumat, 14 Oktober 2016

Tangisan Debu

Kalbuku,
dalam sunyi memanggil bumi jiwaku,
menanam, menyirami bunga sekuntum.


Dari bilik sunyi ini tubuhku menggigil,
memanggil kalbuku sunyi terbuai mimpi,
di manakah terang benderang memberi arah dan pijakan,
di tiang manakah bendera dikibarkan,
bendera kepasrahan memohon ampunan,
lutut ini berdebu
lidah ini kelu
ketika bahasa terucap, tertawalah kehinaan
bukan menawan perasaan iba dan kasih sayang.


Bumiku
jiwaku
ketika kaki ini berdebu
bukankah indah perjuangan ini di matamu ?
Tetesan darah ini indah,
kucuran keringat ini indah,
keluh kesah ini indah
meski debu ini tiada berharga..

---
15 Februari 2010 22:44
By Muhammad Saroji
- Majalah Sastra - Majalahsastra.com
© Copyright - All rights reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar