Kamis, 02 April 2015

Tegar

Di jalanMu,
tiada hendak aku melangkah,
kecuali dengan hati tegar,
biarlah menjadi indah,
biarlah perjuangan ini menjadi kemuliaan,
menelusuri tebing-tebing tinggi,
menyibak tirai kabut,
di antara ranting-ranting kering.

Bukankah seharusnya malam ini aku terlelap?
bisa ?
Bisa..
bahkan bercumbu rayu, atau bergulatan cinta,
tetapi ketukan pintu memanggilku pelan,
mengajakku berdamai dan bercerita,
tentang sebagaian dunia yang hilang,
karena kegagalan dan kelemahan,
kebodohan dan keputusasaan.

Tegar
hanya itulah kata-kata yang dapat kusematkan
menutup rasa rindu menanti keberhasilan yang tertunda.

Tegar
dan tabah
entah sampai kapan.

(http://muhammadsa roji.com,
created in Batang, 08-1994)

--

© Copyright - All Rights Reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar