Tahukah engkau wahai kekasihku,
pada kali ini aku telah menyerah kalah,
seribu panah telah terhujam,
merajam dan mencabut sukmaku,
mati,
tak berguna lagi jeritan tangis,
tak bermakna lagi ratapan mohon ampun,
itulah aku,
dan engkau telah terlepas,
pada kenyataan kenyataan kini,
aku raih cinta dengan segala daya,
dan engkau campak cinta dengan segala kebencian,
dan engkau dendami aku dengan segala luka,
dan aku makin tak berdaya,
menerima kenyataan ini.
Inilah kekasihku,
jiwaku menyerah kalah,
engkau menang dengan segala keagungan,
tak setitik pun lantuni aku dengan kata kata,
agar aku mengerti,
bahwa cinta pun butuh pengertian.
( Jakarta16 november 1991)
--
© Copyright - All Rights Reserved
Kamis, 02 April 2015
Hati Penyair Kepada Kekasihnya
Baca Juga :
Galeri Alumnus UNIAT Jakarta Tahun 1991-1998
Small Note The Prisoners : in Travel Agency
Cinta Tak Selamanya Indah
Cinta Tak Selamanya Indah
Nyanyian Sumbang
Justice For All Nations
Cinta Dalam Perjalanan
Beberapa Fakta Tentang Presiden Suriah Bashar Al Assaad
Di Persimpangan Jalan
Wajah-Wajah Cinta
Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
Sutra Putih
Cinta Ini Seberapa Pantas
Bunga Putih
Catatan Kecil Sang Narapidana : Luruh
Cinta Dalam Bayang-Bayang
Small Note The Prisoners : Mother
Catatan Kecil Sang Narapidana : Ibunda
Cinta Tak Selamanya Indah
Pelangi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar