Jakarta,
kupandangi ujung kotamu, bias
pesawat naik turun membelah angkasa,
angin senja membisik telinga
dengan sentuhan dingin dan telanjang,
duh,
aku di sini untuk apa ?
Di seberang sana seseorang berseru : hatimu terbelah!
Ku tanyakan, terbelah karena apa ?
Dia diam
membisu seribu bahasa.
Jakarta,
senja makin pekat menjemput jelaga malam,
pesawat masih turun naik membelah angkasa,
bergantian,
aku merenungi ucapannya sambil tengadahkan tangan,
……
Tuhanku,
telah cukup hamba terpidana,
telah lelah jari merangkai kata,
telah runtuh kerinduan maya,
telah sirna bagai daun kering berguguran,
inilah kelelahanku
inilah keluhanku,
tak sesuatupun yang aku cinta,
selain DiriMu…
---
Ditulisdi Batu Ceper - Tangerang, 24 Maret 2011
By Muhammad Saroji - Majalah Sastra
© Copyright - All Rights Reserved
Kamis, 01 September 2016
Catatan Kecil Sang Narapidana : Hati Yang Terbelah
Baca Juga :
Hay Play Boy
Catatan Kecil Sang Narapidana : Pink
Astaghfirullah
Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (6)
Nurani Ini Bicara
Di Puncak Tebing
Nyanyian Sumbang
Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (3)
Ketika Aku Merasa Berdosa
Catatan Kecil Sang Narapidana : Padamu Tuhan
Sehelai Rambut Cinta
Perjalanan Mencari Jalan (2)
Bunga Putih -2
Catatan Hamka
Catatan Kecil Sang Narapidana : Nyanyian Di Tepi Laut
Sutra Putih (2)
Aku Bukan Siapa - Siapa
Surat Kecil Buat Jack
Fatamorgana
Subuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar