Sabtu, 20 Agustus 2016

Cinta Berdebu

Kalbuku,
dalam sunyi memanggil namamu,
bumi jiwaku
bagai menanam,
dan menyirami bunga sekuntum.

Dari bilik sunyi ini kalbuku menggigil,
menjamah lelahku dalam sunyi terbuai mimpi
di manakah terang benderang,
di tiang manakah bendera dikibarkan,
bendera kepasrahan memohon ampunan
lutut ini berdebu
lidah ini kelu
ketika bahasa terucap, tertawalah kehinaan
bukan menawan perasaan
iba dan kasih sayang.

Bumiku,
jiwaku,
ketika kaki ini berdebu
bukankah indah perjuangan ini di matamu ?
Tetesan darah ini indah
kucuran keringat ini penuh makna
keluh kesah ini biarlah musnah,
meski kaki berdebu ini tiada harga..

Copyright, by saroji, 15 February 2010 at 22:44

Tidak ada komentar:

Posting Komentar