Jumat, 24 April 2015

Gemblung

"Kaaaaaaaaaaang,
aku
Kangeeeeeeeeeeeeeeeennn!!"
Kaaaaang !!!!!!
Teriak-ku merajuk sambil pasang muka cemberut,
kenapa tidak sebentar saja kita duduk disini,
ngopi sambil memandangi bintang di langit, kita sudah kaya raya, Kaaaang !


Tapi teriakanku seperti nyanyian katak dalam tempurung,
nyaring kaaaaaaaaaaang..... kuuuuuuuuuuuuuung........... tapi badan
terkurung bagai orang gemblung.
huh!!!!!!!!!!
aku bisa memaksamu berhenti, kang!!!!
berhenti berlari kesana kemari,
ku pasang kakiku di depan kakimu
dan kau terjatuh, gubrakkkkk!!!!!!!!!!
dan meringis kesakitan,
Tapi
bukan itu maksudku, kang!
Aku cinta padamu
aku kangen padamu
kau segalanya bagiku,
Bukankah aku ini surgamu ?
Bukankah ini rumahmu?
Bukankah aku ini istrimu ?
Bukankah mereka semua anakmu ?


Kenapa kang???????
kenapa membuncah seribu amarah, kang!!
Kaaaaaaang!!!!!!!!!!!!!!,
haaaaaaaah???????????
kau malah tutup telinga???????????
kau anggap aku apa?????????
Kaaaaaaaaaaaang!
aku benci kamuuuu.....
(aku teriak sambil nangis histeris, hiks...!!!! hiks...!!!!)
kau kejjjjammm, kang, huuuh!
tak pernah sedetikpun menyayangiku,
membelai rambutku,
tidur di sampingku, hiks.!!!...! hiks........!!!!!!


Kaaaaang!!!!!!!!!!
ijinkan aku pulang
kembali ke rumah gubuk-ku,
istana ini bukan istanaku,
dan kau tak pernah peduli.
Aku bukan pelacur kang, tempat kau lampiaskan birahi, datang kemudian
pergi lagi....


Kaaaaaaang!!!!!!!!!!!!,
embun kering mematikan akar,
dalam hunusan
bilah belati ku, kau pun mati terkapar,
haaaaaaaaaahhh..........?????????????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar