Ketika kebenaran diabaikan,
kau tak akan berkata tidak meski nuranimu berkata tidak,
dan kau akan terhimpit dalam ketakutan
merki seribu pasukan mengawalmu.
Hukum itu untuk siapa,
tak lain adalah untuk kita semua,
sesungguhnya kita adalah sederajat,
punya hak asasi dan kewajiban yang sama,
ingatlah dimanapun kau berbuat,
kelak akan dipertanggungjawabkan,
tak berarti harta benda dikumpulkan,
jika amal kebajikan tak kau biasakan,
dua tahun lalu
ketika permaisurimu telah tiada,
ternyata keagungan itu telah dicabut oleh Yang Maha Kuasa,
itulah bukti yang nyata,
kekuasaan dunia itu tiada kekal,
dan hanya meninggalkan ratapan,
Ketika rakyatmu kini kembali menggugat,
adalah karena keadilan itu milik semua orang.
Jakarta
22 Desember 1998
Minggu, 22 Maret 2015
Ketika Kebenaran Diabaikan
Baca Juga :
Mendung, Suram dan Kelabu
Kisah Tiga Insan
Kebahagiaan Hidup Diawali Dari Rumah
Ketika Aku Merasa Berdosa
Perjuangan
Justice For All Nations
Galeri Alumnus UNIAT Jakarta Tahun 1991-1998
Ketika Kebenaran Diabaikan
Catatan Kecil Sang Narapidana : Ibunda
Menanti Keadilan
Catatan Kecil Sang Narapidana : Di Sini
Pertemuan
Berjalan Perlahan
Small Note The Prisoners : in Travel Agency
Puisi Gus Mus
Bermimpi Tentang Kebahagiaan
Durhaka
Hay Play Boy
Aku Bukan Siapa - Siapa
Small Note The Prisoners : Mother
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar