Rabu, 19 Oktober 2016

Bumiku

Bumiku merintih sedih,
bersimbah darah dari luka dan tangisan perih,
di segala penjuru maut mengepung,
ke mana jiwaku hendak berlari.

Tuhanku,
negeri ini,
pemimpin ini, angkuh sekali,
menindas si miskin dan yatim piatu,
congkak hati bagai karang batu,
kali ini izinkan aku memohon ampun
dosa bertumpuk martabat terpuruk
aku mengeluh kapan kegelapan runtuh
aku bermimpi kapan cahaya terang kembali.


Tuhanku,
kapan bumiku ramah kembali…

---
2 Oktober 2009 13:42
By Muhammad Saroji
- Majalah Sastra - Majalahsastra.com
© Copyright - All rights reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar