Sabtu, 27 Agustus 2016

Hanya Dirimu

Hanya dirimu yang mengatakan : "Hay…!"
ketika aku sempat berdiri di persimpangan jalan.


Hanya dirimu,
ketika sempat ku terpaku,
memandang liar
kemudian tersipu malu
ketika kau katakan : "Telah lupakah….?"
(aku termenung sejenak,
siapakah dia…)
"Hay!
Kaulah yang menyuntingkan mawar putih, di hitam rambut sutraku,
sembilan tahun yang lalu!" teriakmu.


Aku terhenyak,
hanya dirimu, yang membuatku tak mengerti,
siapakah engkau, mimpi?


Hanya dirimu,
menggodaku,
kemudian berlalu pergi,
tak pernah kembali…..

5 Juli 2011 23:54
By Muhammad Saroji
Majalah Sastra
© Copyright - All rights reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar