Dalam kelelahanku
ku rebahkan tubuhku di pembaringan,
Ku berlindung di bawah hamparan kain batikmu,
agar aku selalu teringat akan kehangatan cinta kasihmu,
kaulah permata hatiku
kaulah belahan jiwaku.
Perjalanan ini panjang,
melelahkan dan berliku,
tapi kau setia menunggu kehadiranku
sepanjang siang sepanjang malam,
kaulah penjaga hatiku
kaulah sinar permata yang tak pernah redup,
tak lelah
tak pernah mengeluh.
Sampai kapanpun,
Ku kan tetap berlindung di bawah hamparan kain batikmu,
agar aku selalu teringat akan kehangatan cinta kasihmu,
karena kaulah permata hatiku
kaulah belahan jiwaku….
2 Juli 2011 19:55
By Muhammad Saroji
Majalah Sastra
© Copyright - All rights reserved
Tidak ada komentar:
Posting Komentar