Jiwaku,
cintamu laksana ukiran tua,
tapi tak pernah rapuh
dimakan gersangnya usia.
Jiwaku,
kau lukisan hamparan kata,
bagai gadis bertelanjang dada,
memadu perih bergelimang dosa,
tapi kau jiwa yang sebenarnya perkasa,
kau berjanji demi sebuah kesucian.
Gambarmu bagai pelangi,
di senja saga yang terpasung,
di sana gadis kecil menjerit,
kehilangan kasih dan sayang.
Percayalah jiwaku,
cintamu tak kan beku,
Aku dan kamu bercumbu demi kehormatan,
aku dan kamu merapat demi martabat,
perjuangan ini demi bertahan Hidup,
di sebuah negeri yang penuh darah dan air mata.
Jiwaku,
teruslah berdoa,
kau punya segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar