Senin, 12 Desember 2016

Ya Allah


Senja delapan belas hari,
rembulan tertutup mendung di ufuk yang tinggi,
malam ini,
perkenankan aku berbaring di lantai dingin,
dingin sekali.


Inilah hariku,
lembar cerita merenda kehidupan,
ingin benar aku mengadu,
sakit perih ini benar menyiksa,
tapi tanpaMu
buat apa ?


Ya Allah,
bias warna itu indah sekali,
di lantai dingin ini ceritaku menjadi sejarah,
jeritan sukma yang merindukanMu.

---
Jakarta 29 Oktober 1995
By Muhammad Saroji
- Majalah Sastra - Majalahsastra.com
© Copyright - All rights reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar