Kamis, 13 Oktober 2016

Fatamorgana

Memandangmu,
yang berdiri di balik tirai jendela,
kekaguman menyeruak,
angin senja berhembus perlahan,
kepadamu hendak ku berteriak,
tapi suara tertahan,
suara lebih baik terpendam,
suara keraguan yang hendak bertanya : engkau kenapa ?


Istana,
di balik pintunya matamu menerawang,
di balik kegundahanmu lisanmu hendak bercerita,
tapi dari sini aku memujimu,
bahkan hendak meraih tanganmu,
membawamu berlari
meninggalkan istanamu,
menapaki pematang,
menelusuri ilalang,
menghikmati, menjadi manusia jelata..
Tak mungkin bukan ?
Ya, tak mungkin
karena akulah manusia alam,
yang bebas dan merdeka
dan kaulah maharani yang menjadi penghulu kemewahan dan keagungan,
yang sebenarnya adalah penjara !

Maharani,
dari balik pintu istanamu
keindahan itu, fatamorgana bukan ?
air mata itu, perih bukan ?
Kekecewaan itu, menyedìkan bukan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar