Hati ini bagai selembar kertas tipis
terbang tertiup angin
jatuh berserakan di tanah
terinjak dan hampir rusak binasa.
Dinginnya malam melingkupi kulit
di berandaku lilin tinggal sebatang
menemani sinar rembulan yang timbul tenggelam
di telan awan hitam.
Duh,
inikah perjalanan kehidupan…
berjalan ke kiri dan ke kanan
menapaki tebing, lembah dan jurang
demi sesuap makanan ?
Tetesan peluh ini indah
menoreh di pipi renta,
percikan darah ini luka
di perjalanan menembus ilalang.
Kini malam telah menjelang
lilin kecil telah benar-benar padam
tapi nyawa kehidupan tak benar-benar menyerah
menelusuri kerikil di antara mimpi dan harapan,
perjuangan ini menyibak tirai
mencabut duri dari relung hati.
Hati ini bagai selembar kertas
tertiup angin
jatuh di bumi yang dingin
dan sepi
tapi aku yakin pasti
hati ini tak pernah berputus asa…
---
14 Februari 2011 23:43
By Muhammad Saroji - Majalah Sastra
© Copyright - All Rights Reserved
Tidak ada komentar:
Posting Komentar