Senja,
ketika ku pandangi langit timur
diterangi sinar rembulan purnama keperakan
bertahta di atas gelombang.
Di pantai ini aku duduk sendiri
menghikmati perjalanan hidup tadi siang
betapa hampir saja hati ini menjadi rapuh
keluh dan kesah meluncur setiap hari
gelap dan gersang seperti mimpi.
Angin dingin menyentuh kulit,
di senja ini hampir saja aku lupa bersujud diri,
ku tinggalkan garis-garis pantai menuju masjid
meninggalkan purnama yang tetap bersinar di atas gelombang
menuju ke haribaanMu
bertafakur
berserah diri.
---
20 Februari 2011 06:28
By Muhammad Saroji - Majalah Sastra
© Copyright - All Rights Reserved
Tidak ada komentar:
Posting Komentar