Kamis, 01 September 2016

Catatan Harian Sang Pemimpi

Jakarta,
di lantai enam gedung ini ku pandangi langitmu
mendung bergulung menutupi sinar matahari
angin berhembus, kencang dan dingin
seperti ini, hampir setiap hari
seperti pemimpi, terperanjat dari sunyi,
tidur ini tidur yang sakit
harapan ini harapan yang pahit,
mencoretkan kisah ini, kisah yang perih.


Jakarta,
tapi berjuta orang menggantungkan harapan
berawal dari mimpi, cita-cita dan obsesi
kemudian berjalan, berjuang dan berperang
meraih mimpi….


Jakarta,
mendung dan dingin
indah dan sunyi
membangun sejuta harapan
berjuang meraih mimpi…

---
Ditulis di Batu Ceper pada
6 Februari 2011 12:33
By Muhammad Saroji - Majalah Sastra
© Copyright - All Rights Reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar