Telah robek, tuli dan berdarah telinga dunia
pekak mendengar suara congkak zionis israel durjana.
Apakah tidak bernilai rasa kemanusiaan
hingga anak-anak tak berdosa menjadi korban pembantaian ?
Apakah tidak ada hukum dan keadilan
hingga mengabadikan penjajahan sepanjang zaman ?
Apakah telah menyerah bangsa-bangsa yang mengaku bermartabat pada
cengkraman laknat ?
Apakah telah didustakan Mata dan Telinga Tuhan hingga keadilan dan
kasih sayang hanya slogan belaka ?
Bukalah mata dunia !
Ini adalah pembantaian dan penistaan !
siapa yang pantas disebut bangsa teroris ?
israel-lah jawabannya !
Bukankah kebiadaban ini nyata,
Seperti fir'aun memburu Musa ?
Bukankah telah tenggelam firaun ditelan lautan,
sebagai jawaban atas puncak kedzalimannya ?
Tuhan,
hanya Engkaulah yang pantas berbicara
tentang hakikat kemulian dan kemenangan,
hati ini pasrah dan gelisah,
hanya Engkaulah yang pantas mendengar
rintihan dan ratapan anak-anak di negeri tertindas,
tidak pantas kedurhakaan
tidak pantas penistaan.
---
3 Juni 2010 22:11
By Muhammad Saroji
- Majalah Sastra - Majalahsastra.com
© Copyright - All rights reserved
Senin, 05 September 2016
Duka Palestina
Baca Juga :
- Bunga Putih
- Fatamorgana
- Perjalanan Mencari Jalan (1)
- Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (3)
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Padamu Tuhan
- Aku Bukan Siapa - Siapa
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Pink
- Muhasabah Diri
- Apa Salahku Padamu
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Nyanyian Di Tepi Laut
- Astaghfirullah
- Catatan Kecil Sang Narapidana : Kematian
- Perjalanan Mencari Jalan (2)
- Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (1)
- Catatan Hamka
- Ketika Aku Merasa Berdosa
- Jangan Menjadi Pecundang
- Hay Play Boy
- Nurani Ini Bicara
- Subuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar