Kekasihku
dalam kerinduan ini
bukankah cinta ini menjadi indah ?
Dengannya aku mengingatmu,
memujimu,
mengagungkanmu.
Kekasihku
bersandarkan pilar tua ini
mengenangmu laksana membaca cerita suka cita kita,
bukankah akan merasa kehilangan
karena telah dipisahkan ?
Bukankah cintaku ini nyata ?
Senyata cinta kasihmu di hatiku.
Tapi hampir saja aku berbalik arah
ketika mengetuk pintumu aku tiada bisa
aku sangka telah musnah hakikat sebuah cinta
aku sangka telah terpuruk segala daya
untuk sekedar mengenangmu
dan menyentuh jari-jari lentikmu.
Aku hampir saja berbalik arah,
acuh dan nista
ketika merindumu adalah fatamorgana
ketika merengkuhmu adalah lembah hayalan.
Kekasihku
bukankah masih ada cinta dalam sedikit sisa,
dari ratapan hamba berputus asa?
ini cinta masih ada
meski sedikit tersisa
dari ratapan hamba yang tersiksa,
jangan biarkan birahi ini membara
menyentuh api di padang gersang,
jangan biarkan hamba bagai kuda jalang yang berlari liar
menembus malam hitam pekat.
Aku memang tidak berdaya kekasihku
tidak berdaya meratapi cinta,
yang tertinggal
di pusara tua.
---
27 Mei 2010 22:05
By Muhammad Saroji
- Majalah Sastra - Majalahsastra.com
© Copyright - All rights reserved
Rabu, 28 September 2016
Cinta Dalam Perjalanan
Baca Juga :
Fatamorgana
Andai Engkau Milikku
Pertemuan
Bunga Cinta
Cinta Dalam Kehidupan
Cinta Dari Balik Bilik
Catatan Hamka
Subuh
Cinta Tak Selamanya Indah
Biarkan Cinta Mengajak Bicara
Cinta Ini, Seberapa Pantas
Catatan Kecil Sang Narapidana : Nyanyian Di Tepi Laut
Astaghfirullah
Catatan Kecil Sang Narapidana : Padamu Tuhan
Catatan Kecil Sang Narapidana : Suara
Apa Salahku Padamu
Perjalanan Mencari Jalan (2)
Nurani Ini Bicara
Perjalanan Mencari Jalan (1)
Nyanyian Sumbang
Label:
Catatan Kecil,
Cinta,
Cinta Dalam Perjalanan,
Perjalanan,
Sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar