Rabu, 28 September 2016

Cinta Dalam Perjalanan

Kekasihku
dalam kerinduan ini
bukankah cinta ini menjadi indah ?
Dengannya aku mengingatmu,
memujimu,
mengagungkanmu.


Kekasihku
bersandarkan pilar tua ini
mengenangmu laksana membaca cerita suka cita kita,
bukankah akan merasa kehilangan
karena telah dipisahkan ?
Bukankah cintaku ini nyata ?
Senyata cinta kasihmu di hatiku.


Tapi hampir saja aku berbalik arah
ketika mengetuk pintumu aku tiada bisa
aku sangka telah musnah hakikat sebuah cinta
aku sangka telah terpuruk segala daya
untuk sekedar mengenangmu
dan menyentuh jari-jari lentikmu.


Aku hampir saja berbalik arah,
acuh dan nista
ketika merindumu adalah fatamorgana
ketika merengkuhmu adalah lembah hayalan.


Kekasihku
bukankah masih ada cinta dalam sedikit sisa,
dari ratapan hamba berputus asa?
ini cinta masih ada
meski sedikit tersisa
dari ratapan hamba yang tersiksa,
jangan biarkan birahi ini membara
menyentuh api di padang gersang,
jangan biarkan hamba bagai kuda jalang yang berlari liar
menembus malam hitam pekat.


Aku memang tidak berdaya kekasihku
tidak berdaya meratapi cinta,
yang tertinggal
di pusara tua.

---
27 Mei 2010 22:05
By Muhammad Saroji
- Majalah Sastra - Majalahsastra.com
© Copyright - All rights reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar