Indah,
indah nian kau memberi tembang
ketika dadaku berguncang
tak terkata kata-kata
berlari aku menuju suara
ku berteriak: Indah,
di mana cintamu ku jelang
di mana diriku menyuntingkan kembang..!
Indah,
jangan berhenti bersuara
jangan mengira aku pasrah
aku cari dirimu hingga kemana
karena langkah kaki ini adalah cinta !
Cinta ?
Oh tidak
sekali-kali tak didustakan
bunga ini tetap ku siram
karena bunga ini adalah tanda cinta.
---
By Muhammad Saroji
- Majalah Sastra - Majalahsastra.com
© Copyright - All rights reserved
Tidak ada komentar:
Posting Komentar