Mengapa ku rindukan mawar putih di kala sunyi,
ketika bersanding senja dengan gelap malam,
seakan kau titipkan kepalamu di bahu kiriku,
kemudian ku suntingkan mawar putih di sela-sela rambut sutramu,
ketika itu kau pejamkan mata, dan ku bisikkan aku cinta padamu.
Ah,
tak ingin larut dalam lautan cemburu,
mawar putih itu tak pernah ku petik !
tak ingin terlalu lama berpolitik
karena kau memang tak pernah ku petik!
dan aku tak pernah mencari alasan
mengapa mesti meninggalkanmu….
Mawar Putih,
seperti itukah harum pesonamu ?
Aku memujimu, tak pernah luntur tak pernah mati?
Aku mencintaimu, meski tak pernah ku miliki !
---
30 April 2011 23:14
By Muhammad Saroji
Majalah Sastra
© Copyright - All rights reserved
Tidak ada komentar:
Posting Komentar