Selasa, 30 Agustus 2016

Catatan Kecil Sang Narapidana : Pink Diary

Kupandangi kapstock lusuh yang terpajang di dinding,
buram kacanya yang retak membias di keremangan kamar,
entah berapa puluh tahun kapstock ini terpajang di sana,
telah terpajang sebelum aku lahir ke dunia,
menemani kesunyian
tempat bergantung pakaian lusuh dan kumal,
tempat wajah makin tuaku berkaca, masih pantaskah disebut ketampanan
di usia kini.


Di peraduan ini aku terbaring lelah,
sambil memandangi secarik undangan pernikahan berwarna pink 15 tahun
yang lalu yang masih tersimpan rapih di album diaryku,
pernikahan seseorang yang telah pernah menawan hatiku.


Mengapa ?,
mengapa masih ku simpan kertas undangan itu,?
Karena sampai sekarang aku tak pernah menghadiri pesta pernikahan itu.


Di peraduan ini hatiku mengenang perih,
sama seperti 15 tahun yang lalu,
kau tak pernah tahu saat itu aku berharap memohon maaf padamu,
tapi thypus itu menghalangi langkahku,
berjuang antara hidup dan mati demi kesembuhanku,
mengikhlaskanmu berbahagia, berbahagialah hatimu,
doaku untukmu.

(True Story)

---

13 April 2011 18:02
By Muhammad Saroji - Majalah Sastra
© Copyright - All Rights Reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar