Matahari yang kemerahan di langit barat,
pucat pasi disapu awan kelabu,
akan hujankah malam mendatang
ataukah hanya mendung yang berkepanjangan
menemani jiwa di dalam perjalanan,
jiwa-jiwa merindukan ibunda
Maafkan Bunda
sampai saat ini kebaktianku hanyalah tak seberapa,
kasih sayangmu seluas samudra
sejuk bagai embun yang kau curahkan
hingga usiamu menjelang senja,
kau tetap teguh dan kokoh
dengan lisanmu yang fasih berseru Astaghfirullah Astaghfirullah.
Aku di antara buah hatimu
tenteram dalam pelukan kasihmu
aku di antara segala kekuranganku
jiwamu tak pernah menyesal sedikitpun.
Semoga Kau kan selalu bahagia
di saat buah hatimu menyentuhmu
dengan sebuah keharuman doa...
Ibunda
semoga kau selalu bahagia
Copyright, all rights reserved
Rabu, 14 Oktober 2015
Catatan Kecil Sang Narapidana : Ibunda
Baca Juga :
Cinta Dari Balik Bilik
Catatan Kecil Sang Narapidana : Kematian
Astaghfirullah
Hay Play Boy
Kisah Tiga Insan
Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (2)
Muhasabah Diri
Sutra Putih
Catatan Hamka
Perjalanan Mencari Jalan (2)
Bunga Putih -2
Catatan Kecil Sang Narapidana : Nyanyian Di Tepi Laut
Catatan Kecil Sang Narapidana : Dari Bilik Kalbu
Catatan Kecil Sang Narapidana : Inikah Perang ?
Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (6)
Apa Salahku Padamu
Aku Bukan Siapa - Siapa
Small Note The Prisoners: War, Is This What You Want?
Nyanyian Sumbang
Pertemuan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar