Minggu, 04 September 2016

Di Negeri Ini



Di negeri ini
aku tak ingin bicara demokrasi
setidaknya untuk kali ini
apa lagi berbicara kekuasaan
...keuangan
...ketuhanan
...mengerikan !!





Ini negeri
dimana sepatah kata tak berarti lagi
tidak seorang ratu bersabda
apatah lagi orang jelata
jangan dipaksakan belati untuk bersuara
ketika hukum tak lagi menjadi payung
di sini ada rakyat yang marah
karena kekayaan hanyalah jaminan hutang belaka
bukan menggadaikan negara, bukan !
tapi jiwa negara ini benar-benar merintih kesakitan
aku hanya mencari panutan
bukan orang pintar yang hanya pandai berbicara.





Ini negeri
ketika media TV dan koran menjadi Tuhan
raja takluk pada sabdanya
rakyat tunduk pada kebohongannya.





Ini negeri
ketika Tuhan yang sebenarnya didustakan
kalau tidak untuk dikatakan apatriotis
sebenarnya aku malu tinggal di negeri ini
tapi di sini aku dilahirkan dan dibesarkan
di sini pula Bapak Ibuku dimakamkan
tapi di sini aku melihat
kekuasaan...
Keuangan
ketuhanan
begitu mengerikan
di kengerian ini
demokrasi itu begitu mengerikan
tidak lebih baik dari monarchi yang tirani.




Aku tahu semua pejabat takut mati
aku lebih tahu semua penjahat takut mati
aku lebih tahu lagi semua rakyat tahu mati
tapi demokrasi tak pernah mengerti
di setiap sudut kehidupan tercium aroma bau kematian
mati berfikir...
mati nurani...
Mati-matian
mengagung-agungkan demokrasi yang hampir mati.




Pemalang
19 Oktober 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar