Cintaku,
kubaktikan kasih sayangku demi kebahagiaanmu,
mengalirkan keindahan sebening embun,
dingin menetes di relung kalbumu.
Cintaku,
di bukit kecil ini aku mengabdi,
menyeruak telaga kasih melupakan perih.
Sungguh!
Ingin beranjak dari perih dan kekacauan ini,
kegalauan
kegersangan
air mata,
sejenak membuatku mabuk,
jalang dan binal,
telah serakah-kah birahi cinta ini ?
Cintaku,
sungguh!
tak selamanya cinta itu indah bukan?
Tapi kau sayangku,
tapi kau deritaku,
tapi kau harapanku,
tapi kau kecewaku,
tapi kau cintaku,
tapi kau jeritanku...!!
Kering dedaunan luruh di bumi,
meninggalkan sepasang prenjak kecil dalam jeritan nelangsa,
mega di angkasa berlalu pergi,
bercerai bengawan dari derunya air,
air kehidupan-sepasang mata
mata cinta
yang tak selamanya indah.
22 Mei 2013 pukul 1:25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar