Aku,
berdiri memandang,
menelusuri perjalanan ini,
hendak beranjak aku katakan : tidak
hendak berpaling aku katakan : tidak
hendak berhenti aku katakan : tidak.
Burung camar hinggap di dahan pinus,
meratapi bengawan yang telah lama kering,
aku berkata inikah kegersangan musim,
kembang sekuntum tak mekar lagi ?
Aku,
memandang dan berdiri,
pada puncak batu menunggu tepi malam ini,
pada tebing-tebing sunyi melantunkan spoi angin dingin,
aku berkhalwat
aku tak mengerti
aku bermunajat
aku menanti akhir perjalanan ini.
---
25 Juli 2010 00:43
By Muhammad Saroji
- Majalah Sastra - Majalahsastra.com
© Copyright - All rights reserved
Tidak ada komentar:
Posting Komentar