Ku ingin terbang bagai burung
menjelajah senja menjemput setangkup rindu,
mawar sekuntum di jambangan tak kan layu,
harum mewangi
di-iringi nyanyian merdu, mengalun, merayu.
Tapi kepak sayap ini tersangkut duri,
lumpuh terpuruk di penjara ini.
Perkenankan permohonan ini mengalir,
mengepul asap dupa
menyapa relung mimpi,
Duh,
dimanakah kau kini ?
duh,
mengapakah jiwa ini
terjerembab di rimbunan perih ?
duh,
kapankah berakhir keterjajahan ini ?
duh,
ternyata kau tak mengerti
ada embun hangat mengalir di pipi ini…
---
1 April 2011 01:19
By Muhammad Saroji - Majalah Sastra
© Copyright - All Rights Reserved
Tidak ada komentar:
Posting Komentar