Hati,
hatiku berdebar,
berbolak-balik,
kadang ragu dan bimbang,
kadang teguh dan yakin.
Hati,
hatiku perih mendengar suara tangis,
bahagia mendengar suara tawa,
kadang bergetar dan ketakutan,
kadang marah dan ingin diam.
Hati,
hatiku lemah dan kecil,
tapi memendam selaksa misteri,
tempat bersemayam berjuta giga memori.
Hati,
hatiku ingin bergetar agar tak mati,
ingin berujar agar jadi mengerti,
ingin berjuang agar mencapai jati diri,
ingin bertindak dengan hati-hati,
tapi hatiku entahlah berdinding sepi,
tak berdaya seakan kehilangan energi.
Hati,
hatiku mengapakah kau kini,
bagai tak ada cahaya mentari,
bagai kumpulan asa tinggal setitik,
tak ada bahagia,
resah pun jadi.
Hati,
tapi kau adalah hatiku,
sukma dan jiwaku,
getar tasbih dan kehidupanku.
Hati,
hatiku tak usahlah kau menangis
demi permainan kehidupan yang bukan hakiki,
tak usahlah kau melaknat nasib diri,
karena semua itu hanyalah cobaan,
tidak abadi.
Hati,
Tempalah hati dalam bara perjuangan,
berjalanlah tabah menapaki puncak tebing,
kata hati itu nyata,
suara hati itu petuah,
pertimbangan hati itu wasiat,
bahasa hati itu kejujuran,
hati-hati itu keselamatan dan kebijaksanaan.
1 November 2011 12:34
By Saroji
© Copyright - All rights reserved
Rabu, 24 Agustus 2016
Catatan Kecil Sang Narapidana : Hati
Baca Juga :
Surat Kecil Buat Jack
Muhasabah Diri
Aku Bukan Siapa - Siapa
Sehelai Rambut Cinta
Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (3)
Subuh
Catatan Kecil Sang Narapidana : Nyanyian Di Tepi Laut
Bunga Putih
Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (4)
Cinta Dari Balik Bilik
Catatan Kecil Sang Narapidana : Pink
Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (6)
Jangan Menjadi Pecundang
Kemelut dalam Sepi
Catatan Kecil Sang Narapidana : Kematian
Sutra Putih
Ketika Aku Merasa Berdosa
Hay Play Boy
Perjalanan Mencari Jalan (2)
Puisi Gus Mus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar