Lantunan "Ayat-Ayat Cinta"
melengking keras dari alarm ponsel jadulku mengiringi gema adzan subuh.
Aku terbangun,
bergeliat,
menatap liar pada langit-langit kamar,
seketika tubuh menggigil kedinginan,
bukan dingin cuaca, bukan,
tapi dingin hati yang dirasuki mimpi penuh memori, dua kali.
Seketika ku berbisik lirih :
"ada apa Sayang…?,
bukankah aku telah melupakanmu,
dan kamu telah melupakanku.
Itulah kesepakatan kita….".
Tapi malam ini kau bagai bara api,
menaburkan amarah dan benci,
membakar tubuhku,
melumat jantungku,
menghujam nadiku,
aku berteriak "tidak" karena aku perkasa,
kau amarah yang memburu…
jiwaku,
sekeping hati yang menyimpan kenangan indah bersama kekasih,
Jiwamu yang hadir dalam mimpi,
kupohonkan maaf kepadamu
berulang kali
sampai aku mati…
12 September 2011 17:40
By Saroji
© Copyright - All rights reserved
Kamis, 25 Agustus 2016
Catatan Kecil Sang Narapidana : Bara Api
Baca Juga :
Bunga Putih
Catatan Kecil Sang Narapidana : Kematian
Cinta Dari Balik Bilik
Sutra Putih
Catatan Kecil Sang Narapidana : Pink
Puisi Gus Mus
Bunga Putih -2
Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (4)
Perjalanan Mencari Jalan (2)
Muhasabah Diri
Pertemuan
Catatan Kecil Sang Narapidana : Padamu Tuhan
Apa Salahku Padamu
Perjalanan Mencari Jalan (1)
Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (5)
Sehelai Rambut Cinta
Ketika Aku Merasa Berdosa
Catatan Kecil Sang Narapidana : Nyanyian Di Tepi Laut
Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (6)
Aku Bukan Siapa - Siapa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar