Beberapa orang yang aku kenal, salah satunya aku mengeluh kepadanya dalam diam, ".........kenapa, kenapa harus kau hancur leburkan perasaan hatiku, tiada sesuatupun yang lebih hina melebihi hinanya tangisan seorang lelaki yang mengemis mengharapkan bersatunya sebuah cinta yang dikhianati, dan tiada yang lebih nista melebihi nistanya seorang lelaki yang bertekuk lutut di bawah kaki perempuan, itu-kah yang membuatmu merasa menang, merasa benar dan suci.
Kau tetap suci, tak sedetikpun aku menjamahmu, kau tetap menang, tak sedetikpun aku mengalahkanmu, kau tetap agung, tak sedetikpun aku menghinamu, dan ada buah hatimu yang kau bangga-banggakan dari lelaki yang tak pernah kau bangga-banggakan, sedetik-pun"
11 April 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar