Senin, 23 Oktober 2017

Berkawan Dalam Sepi



Pekalongan, satu hari yang lalu,
ketika ku jabat erat tanganmu,
ku harap itu jabat tangan terakhir dariku,
tak ada kata-kata,
hanya senyuman yang terasa perih,
perih sekali.
Mataku dan matamu beradu pandang,
kemudian aku pun berpaling, meski kenangan indah itu masih membayangi.

Aku bukanlah siapa-siapa,
dan tak pernah berarti apa-apa dalam kehidupanmu yang suci dan mulia.

Pandanglah aku sebagai jiwa pendosa,
kuburlah aku dari ingatanmu, dalam - dalam.

Dulu kaulah kawanku dalam suka dan duka,
kini kaulah kawanku dalam sepi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar