Bulir embun menitik di keremangan malam,
pada pucuk-pucuk pinus angin berhembus desahkan suara,
entahlah…
Suara kerinduan tak bermuara,
menuju tebing yang tinggi,
menelusuri lembah yang gelap,
kemudian entah ke mana….
Mata hati cinta!
Mata hati tak berair mata,
kering luluh ditelan rimbunan gersang.
Menghujanlah ribuan embun basahi jiwa,
jangan hanya biaskan cahaya bintang dalam fatamorgana!
Tapi aku ini pejuang,
tak pantas luluh lantak oleh kecengengan nestapa,
aku ini sang perkasa,
tak pantas tertunduk berkalang tanah.
Mata hati cinta!
mata hati tak berair mata,
karena kaulah pejuang,
kaulah sang perkasa,
tak pernah tunduk,
tak pernah putus asa,
selamanya….
12 September 2011 13:22
By Saroji
© Copyright - All rights reserved
Tidak ada komentar:
Posting Komentar