Ketika aku terdiam, menatap langit kamar yang hening,
suara-suara jadi ikut membisu.
Aku sendiri dan hanya padamu,
Aku sendiri,
Memang sendiri,
Aku sepi,
Memang sendiri,
Mataku berlari-lari,
mengililingi ruang yang berbatas,
tembok yang sulit kutembus dengan akalku.
Aku sendiri,
memang sepi.
Aku sendiri,
mau sendiri
dari dunia yang mentertawakan ku dengan terbahak-bahak,
mereka yang nyinyir membusungkan dada,
berhasil menyembelih darah ismail,
berpesta pora.
Aku yang sendiri,
tetap menunggumu
penuh harap dan air mata,
di reruntuhan ruang yang terbatas.
Tidurku,
sendiriku
menunggumu,
meraihku....
--
Catatan :
File galeri : http://majalahsastra.com
Naskah : http://majalahsastra.com
Kamera : Nokia 206 - Karawang
Waktu : 25-05-2015 / 15:44 UTC +7
© Copyright - All Rights Reserved
suara-suara jadi ikut membisu.
Aku sendiri dan hanya padamu,
Aku sendiri,
Memang sendiri,
Aku sepi,
Memang sendiri,
Mataku berlari-lari,
mengililingi ruang yang berbatas,
tembok yang sulit kutembus dengan akalku.
Aku sendiri,
memang sepi.
Aku sendiri,
mau sendiri
dari dunia yang mentertawakan ku dengan terbahak-bahak,
mereka yang nyinyir membusungkan dada,
berhasil menyembelih darah ismail,
berpesta pora.
Aku yang sendiri,
tetap menunggumu
penuh harap dan air mata,
di reruntuhan ruang yang terbatas.
Tidurku,
sendiriku
menunggumu,
meraihku....
--
Catatan :
File galeri : http://majalahsastra.com
Naskah : http://majalahsastra.com
Kamera : Nokia 206 - Karawang
Waktu : 25-05-2015 / 15:44 UTC +7
© Copyright - All Rights Reserved
Tidak ada komentar:
Posting Komentar